Tutorial Konfigurasi Static Routing Di Router Mikrotik (Studi Kasus 3)
Tutorial Konfigurasi Static Routing di Router Mikrotik - Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu studi kasus 1 dan studi kasus 2 yang sudah saya publish beberapa waktu kemudian di blog ini, pada studi-studi kasus sebelumnya kita sudah berguru bagaimana mengkonfigurasi static routing pada router mikrotik memakai topologi yang sederhana, yaitu menggabungkan 2 network yang berbeda.
Baca juga :
Tutorial konfigurasi static routing di router mikrotik (studi kasus 1)
Baca juga :
Tutorial konfigurasi static routing di router mikrotik (studi kasus 1)
Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan mengajak teman untuk berguru bagaimana cara mengkonfigurasi static routing pada router mikrotik dengan topology yang lebih kompleks, dimana kita akan berguru menghubungkan 5 router mikrotik yaitu 1 router (R1) berfungsi sebagai core router dan 4 router lainnya (R2, R3, R4 dan R5) berfungsi sebagai router distribusi.
Empat router lain yang berfungsi sebagai router distribusi (R2, R3, R4, R5) tentu saja masing-masing mempunyai local network (LAN) yang berbeda satu sama lain. Tugas kita yaitu bagaimana caranya biar setiap router sanggup saling berkomunikasi dan masing-masing local network (yaitu PC1, PC2, PC3 dan PC4 dalam studi kasus ini) juga sanggup saling berkomunikasi. Sebagai gambaran, teman sanggup melihat topology yang dipakai pada studi kasus kali ini pada gambar dibawah.
Dari topology diatas sanggup dilihat bahwa terdapat satu router yaitu R1 yang eksklusif terhubung ke modem (ISP) di port ether1, sedangkan ether2 dan ether3 terhubung ke router dibawahnya yang berfungsi sebagai router distribusi, untuk menghubungkan semua router dan local network dibawah masing-masing router ibarat topology diatas, kita sanggup menuntaskan nya dengan konfigurasi static routing, namun sebelum masuk ke tahap konfigurasi static routing, kita harus melaksanakan konfigurasi dasar untuk semua router dan PC Client yang ada.
Untuk lebih jelasnya, berikut sketsa pengalokasian IP Address untuk masing-masing device.
Table Addressing
Device | Interface | IP Address | Netmask | Default Gateway |
---|---|---|---|---|
R1 | ether1 | 10.10.10.2 | 255.255.255.0 | 10.10.10.1 |
ether2 | 192.168.2.1 | 255.255.255.0 | N/A | |
ether3 | 192.168.3.1 | 255.255.255.0 | N/A | |
R2 | ether1 | 192.168.2.2 | 255.255.255.0 | 192.168.2.1 |
ether2 | 192.168.4.1 | 255.255.255.0 | N/A | |
ether3 | 192.168.10.1 | 255.255.255.0 | N/A | |
R3 | ether1 | 192.168.3.2 | 255.255.255.0 | 192.168.3.1 |
ether2 | 192.168.5.1 | 255.255.255.0 | N/A | |
ether3 | 192.168.30.1 | 255.255.255.0 | N/A | |
R4 | ether1 | 192.168.4.2 | 255.255.255.0 | 192.168.4.1 |
ether2 | 192.168.40.1 | 255.255.255.0 | N/A | |
R5 | ether1 | 192.168.5.2 | 255.255.255.0 | 192.168.5.1 |
ether2 | 192.168.50.1 | 255.255.255.0 | N/A |
Dikarenakan saya tidak mempunyai router dan PC sebanyak itu, maka untuk mensimulasikan nya saya memakai network simulator GNS3 yang sudah terinstall di laptop, untuk proses berguru teman sanggup memakai network simulator GNS3 ibarat yang saya gunakan atau memakai real device secara langsung.
Baiklah, saya kira sudah cukup basa basinya, mari kita eksklusif saja ke tahap konfigurasi, saya anggap teman sudah paham konfigurasi dasar router mikrotik sebab disini saya tidak akan menjelaskan secara detail fungsi dari setiap perintah yang digunakan.
Baca juga : Tutorial konfigurasi dasar router mikrotik
[admin@R1] > /ip address add address=10.10.10.2/24 interface=ether1 comment="WAN" [admin@R1] > /ip address add address=192.168.2.1/24 interface=ether2 comment="Link to R2" [admin@R1] > /ip address add address=192.168.3.1/24 interface=ether3 comment="Link to R3" [admin@R1] > /ip route add gateway=10.10.10.1 [admin@R1] > /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes [admin@R1] > /ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
Konfigurasi di router R2
[admin@R2] > /ip address add address=192.168.2.2/24 interface=ether1 comment="Link from R1" [admin@R2] > /ip address add address=192.168.4.1/24 interface=ether2 comment="Link to R4" [admin@R2] > /ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether3 comment="Local LAN" [admin@R2] > /ip route add gateway=192.168.2.1 [admin@R2] > /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes [admin@R2] > /ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
Konfigurasi di router R3
[admin@R3] > /ip address add address=192.168.3.2/24 interface=ether1 comment="Link from R1" [admin@R3] > /ip address add address=192.168.5.1/24 interface=ether2 comment="Link to R5" [admin@R3] > /ip address add address=192.168.30.1/24 interface=ether3 comment="Local LAN" [admin@R3] > /ip route add gateway=192.168.3.1 [admin@R3] > /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes [admin@R3] > /ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
Konfigurasi di router R4
[admin@R4] > /ip address add address=192.168.4.2/24 interface=ether1 comment="Link from R2" [admin@R4] > /ip address add address=192.168.40.1/24 interface=ether2 comment="Local LAN" [admin@R4] > /ip route add gateway=192.168.4.1 [admin@R4] > /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes [admin@R4] > /ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
Konfigurasi di router R5
[admin@R5] > /ip address add address=192.168.5.2/24 interface=ether1 comment="Link from R3" [admin@R5] > /ip address add address=192.168.50.1/24 interface=ether2 comment="Local LAN" [admin@R5] > /ip route add gateway=192.168.5.1 [admin@R5] > /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes [admin@R5] > /ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
Selanjutnya kita harus mengkonfigurasi IP address pada setiap PC client yang berada dibawah masing-masing router, untuk alokasi IP Address yang dipakai silahkan teman lihat kembali Table Addressing diatas.
Konfigurasi di PC1
PC1> ip 192.168.10.2 255.255.255.0 192.168.10.1 PC1> ip dns 8.8.8.8
Konfigurasi di PC2
PC2> ip 192.168.30.2 255.255.255.0 192.168.30.1 PC2> ip dns 8.8.8.8
Konfigurasi di PC3
PC3> ip 192.168.40.2 255.255.255.0 192.168.40.1 PC3> ip dns 8.8.8.8
Konfigurasi di PC4
PC4> ip 192.168.50.2 255.255.255.0 192.168.50.1 PC4> ip dns 8.8.8.8
Dengan konfigurasi tersebut, maka semua router distribusi baik itu router R2, R3, R4 maupun R5 sudah berhasil ping reply ke core router yaitu router R1 dan sudah berhasil terkoneksi ke internet, namun permasalahan nya adalah.
- Router R1 hanya sanggup ping reply ke router R2 dan R3
- Router R2 hanya sanggup ping reply ke router R1, R3, dan R4
- Router R3 hanya sanggup ping reply ke router R1, R2, dan R5
- Router R4 hanya sanggup ping reply ke router R2, R1, dan R3
- Router R5 hanya sanggup ping reply ke router R3, R1, dan R2
Padahal, kita ingin menghubungkan semua router dan semua local network yang berada dibawah masing-masing router biar sanggup saling berkomunikasi satu sama lain. Untuk itu kita perlu menambahkan konfigurasi static routing biar semua nya sanggup saling terkoneksi dengan baik.
Untuk menghubungkan semua router beserta local network nya, kita hanya perlu menambahkan entry route secara manual pada router R1, R3 dan R3. Kaprikornus tidak perlu menambahkan konfigurasi static routing di semua router.
Konfigurasi static routing di R2
[admin@R1] > /ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.2.2 [admin@R1] > /ip route add dst-address=192.168.4.0/24 gateway=192.168.2.2 [admin@R1] > /ip route add dst-address=192.168.30.0/24 gateway=192.168.3.2 [admin@R1] > /ip route add dst-address=192.168.5.0/24 gateway=192.168.3.2 [admin@R1] > /ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=192.168.2.2 [admin@R1] > /ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=192.168.3.2
Konfigurasi static routing di R2
[admin@R2] > /ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=192.168.4.2
Konfigurasi static routing di R3
[admin@R3] > /ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=192.168.5.2
Selesai, dengan begitu, semua router dan semua PC client yang berada dibawah masing-masing router sudah sanggup saling berkomunikasi, untuk pengujian silahkan teman lakukan test ping dari masing-masing PC, apabila berhasil mendapat ping reply, berarti konfigurasinya sudah betul. Namun apabila belum ping reply coba di crosschek lagi, pastikan tidak ada konfigurasi yang terlewat.
Selain static routing, teman juga sanggup memanfaatkan routing protocol atau yang lebih dikenal dengan istilah dynamic routing untuk menghubungkan 2 atau lebih network yang berbeda. Misalnya saja routing OSPF dan RIP.Baca juga : Tutorial Cara Konfigurasi RIP Pada Router Mikrotik
Mohon maaf apabila ada kekurangan, jika ada klarifikasi yang susah dimengerti, jangan sungkan untuk bertanya dikolom komentar ya sob, terimakasih semoga bermanfaat. 😊
Belum ada Komentar untuk "Tutorial Konfigurasi Static Routing Di Router Mikrotik (Studi Kasus 3)"
Posting Komentar